Hikmah Angry Birds Bagi Perkembangan LINUX
Selama ini, Linux tidak seberuntung MacOSX dan Windows dalam menjaring
para gamers. Apalagi, sewaktu game populer Angry Birds (Indonesia:
Burung Marah) dirilis oleh Rovio Mobile di platform Iphone (iOS),
Android, dan kemudian pada Mac dan Windows, boleh dibilang para pemakai
desktop Linux hanya bisa berandai-andai saja, kapan game populer itu
bisa dimainkan pada platform mereka.
Namun, penantian itu sudah
berakhir. Kini games top Angry Birds dari Rovio bisa dimainkan online
dan gratis di peramban Google Chrome, padahal peramban tersebut sangat
mendukung platform linux. Lalu, apa konsekuensi manuver Rovio Mobile
tersebut pada masa depan Linux (Open Source)? Apakah kedepannya platform
Linux tidak lagi menjadi 'paria' dalam percaturan game komputer?
Manuver Rovio Mobile untuk Google
Bagi
yang belum familiar dengan Angry birds, pada dasarnya game ini
prinsipnya sangat sederhana. Namun kesederhanaan itulah yang menyebabkan
ia disukai. Pada versi awal, Angry birds menjadikan berbagai tipe
burung sebagai protagonis, dan babi-babi hijau sebagai antagonis. Yang
harus kita lakukan sederhana, yaitu mengkatapel burung-burung tersebut,
supaya mengenai babi-babi hijau, yang sering kali bersembunyi dibalik
bangunan atau bungker.
Instalasi pada peramban Chrome sangatlah
mudah, hanya tinggal menginstalasi melalui Chrome Web Store. Penulis
sudah mencoba memainkan Angry Birds versi peramban Chrome pada
Workstation Fedora Linux versi 13, dan game tersebut berjalan dengan
sangat baik dengan kualitas grafis yang prima. Memang, game tersebut
masih berupa versi beta. Namun tentunya ini adalah strategi marketing
Rovio Mobile, supaya mengajak semakin banyak pemakai untuk menunggu
pengembangan game berikutnya. Tentu saja, manuver ini sangat
menguntungkan Linux/Open Source.
Karena hal ini akan menjadi
teaser bagi user untuk mempertimbangkan platform Linux, dan developer
game lainpun diharapkan tidak akan mau ketinggalan untuk develop game
untuk peramban Chrome. Selama ini, salah satu superioritas platform
Windows adalah dominasinya yang tak terkalahkan di bidang
entertainment/game.
Setelah Angry Birds dapat dimainkan pada
platform Linux, dominasi tersebut akan dipertanyakan. Sukses Angry Birds
pada peramban Chrome adalah kesuksesan implementasi komputasi awan
(Cloud Computing) dari Google itu sendiri.
Inspirasi dan sepak terjang Angry Birds
Jika
kita melihat alur game Angry birds, maka bisa disimpulkan bahwa sang
designer memang mengembangkannya berdasarkan lingkungan sekitarnya.
Finlandia merupakan salah satu negara yang paling ketat dalam menentukan
baku mutu lingkungan hidup, dan keberadaan burung adalah salah satu
indikator bahwa lingkungan hidup tersebut sehat. Mudah ditebak, dalam
suasana lingkungan yang hijau dan penuh kicauan burung, maka sang
designer bisa mendapat ide Angry birds.
Rovio Mobile sendiri
sudah bekerja sama dengan Google sebelum Angry birds versi peramban
Chrome dirilis. Angry birds adalah game yang sangat populer pada
platform Android, dan berbeda dengan platform iOS, pada Android game
tersebut dibanderol gratis oleh Rovio Mobile.
Kedepannya, kita
akan menyaksikan lebih banyak buah kerja sama dua perusahaan tersebut,
karena Rovio Mobile nampaknya masih akan terus mengembangkan Angry birds
dan game-game lain.
Linux adalah sebuah plaform yang didirikan
atas dasar idealisme. Berbeda dengan platform lain, Linux adalah
platform yang sepenuhnya Open Source, dalam arti konsisten merilis semua
souce code nya kepada publik. Bagi kalangan IT dan "Hard core computer
scientist", Linux menawarkan fleksibilitas, efisiensi dan skalabilitas
yang sukar ditandingi platform lain.
Hanya, keunggulan Linux
tersebut akhirnya hanya dinikmati oleh kalangan yang sangat segmented,
yaitu kelompok yang disebut diatas tersebut. End user, atau pemakai
biasa seperti perkantoran, designer, mahasiswa (non) IT masih tetap
setia dengan platform Windows dan MacOSX.
Sementara, Windows
adalah satu-satunya platform yang menawarkan game paling lengkap pada
desktop, dan hal ini menyebabkan pemakai Windows sukar beralih ke
platform Linux/Open Source. Namun, strategi Google-Rovio Mobile untuk
menyediakan Angry birds pada peramban Chrome adalah sebuah terobosan
penting.
Mengapa? Sebab konsekuensi game 'dalam awan' adalah
platform independen, dalam arti platform apapun yang digunakan tidak
terlalu penting. Peramban Chrome tersedia dalam versi MacOSX, Windows,
dan berbagai distro linux.
Hal ini menjadikan Linux memiliki
potensi untuk mendapatkan 'limpahan' game. Diharapkan, semakin banyak
developer yang mengembangkan game untuk peramban Chrome, sehingga Linux
pun akan menjadi platform yang menarik bagi end user juga.
Hikmah Angry Birds Bagi Perkembangan LINUX
05.57 |
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar